Rumah‘Panggang Pe’ yang memiliki bentuk yang khas serta makna-makna filosofis yang terkandung didalamnya. Rumah ‘Panggang Pe’ Cilegon tempo dulu adalah bentuk atap depan di bawah atap belakang (Undak Usuk), yang artinya rumah ini melambangkan filosofi ‘Wong Tue Ngayomi Anak’ (Orang Tua Mengasuh Anak). Ciri rumah Panggang Pe khas
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID CBKrjBTfwzFu_DfZfi8KPod6lp1VYycMAm3wctf8dWmgPreCRn6QSA== RumahKayu Minimalis Modern – Pada zaman dulu, rumah cenderung mengusung desain yang lebih sederhana, bahkan dulu rumah kayu menjadi tren tersendiri. Namun seiring perkembangan zaman, rumah-rumah modern kebanyakan dibuat dengan dinding tembok dari batako atau batu-bata. Tak hanya strukturnya yang terkesan lebih kuat dan kokoh, rumah yang Sama seperti produk fesyen, tren desain rumah mewah juga kerap berganti dari waktu ke waktu. Saat ini, kebanyakan hunian yang dijual memiliki konsep rumah minimalis. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh inovasi yang panjang dan tren yang sedang berlangsung. Di Indonesia, pencari rumah khususnya untuk hunian pertama kini masih didominasi oleh generasi milenial. Pasalnya, generasi inilah yang kini memasuki usia produktif. Generasi milenial cukup berbeda dengan generasi sebelumnya dalam urusan desain rumah. Terjadi pergantian tren desain rumah mewah dari generasi ke generasi Milenial cenderung menyukai sesuatu yang sederhana, minim ornamen, dengan perpaduan warna netral. Hal ini mencerminkan kebutuhan dan keinginan dari milenial itu sendiri yang harus dipenuhi. Bahkan untuk hunian kategori mewah pun, konsep yang dipilih tetaplah minimalis. Lain lagi ceritanya dengan generasi terdahulu. Mungkin kita bisa dengan mudah menebak status sosial seseorang hanya dengan melihat rumahnya. Semakin gedong’ alias besar rumahnya, maka semakin kaya dia. Desain rumah mewah pun terpampang nyata dengan segala ornamen-ornamen yang digunakan. Nah, seperti apa sih desain rumah mewah milik orang kaya zaman dulu? Yuk, kita nostalgia bersama-sama! 1. Desain rumah mewah bak istana raja di Pekanbaru Sumber Kamu mungkin sering melihat fasad rumah seperti ini di sinetron-sinetron zaman dulu. Biasanya, rumah mewah ini dihuni oleh tokoh kaya raya. Ya, desain rumah mewah memang identik dengan pagar tinggi penuh ukiran, pilar besar di bagian tengah rumah, dan warna yang cukup mentereng. Rumah mewah di atas diketahui milik pejabat Pemko Dumai. 2. Interior desain rumah mewah milih Soeharto Tak cuma bagian fasad, kamu juga bisa menilai kemewahan hunian zaman dahulu dari interiornya. Coba cek rumah milik Presiden Soeharto ini. Terdapat satu set sofa berwarna krem yang mengitari sebuah meja kayu. Di bingkai atas sofa yang paling panjang terdapat ukiran burung garuda. Di atasnya menggantung lukisan burung merpati yang diapit dengan foto Seoharto dan Siti Hartinah, istrinya. Di bawah masing-masing foto juga terdapat pajangan gading gajah dengan ukiran lakon pewayangan. Kental sekali bukan kemewahan pada hunian ini? Lihat lebih lengkap foto-foto rumah keluarga Cendana yuk! 3. Rumah mewah American Classic dengan taman yang luas milik Aburizal Bakrie Desain rumah mewah dengan konsep American classic juga kerap digemari oleh para konglomerat, salah satunya Aburizal Bakrie. Hunian dengan tanah yang luas menjadi salah satu ciri khas. Rumah mewah yang terletak di Jl Mangunsarkoro 42 Menteng, Jakarta ini sangat asri dan menyerupai istana mewah. Tak hanya satu bangunan, terdapat beberapa bangunan utama yang dihubungkan dengan koridor khusus. 4. Desain rumah mewah berusia 41 tahun milik nenek Wulan Guritno Sumber YouTube Baim Paula Hunian yang dibangun pada 1979 silam ini masih tegak berdiri dengan megah selayaknya istana mewah. Ketika memasuki rumah, terdapat garasi dan area parkir yang sangat luas dan ada tangga menuju rumah utama. Aksen coklat dan krem, menghasilkan nuansa rumah yang sangat mewah dengan karakter klasik. Meski sudah berusia hampir 41 tahun, kondisi rumah ini masih tergolong terawat dengan sangat baik. Cek lebih lengkap ulasan rumah Wulan Guritno di sini! 5. Rumah mewah yang digunakan syuting sinetron Bidadari Tentu kamu tak asing kan dengan rumah ini? Rumah yang digunakan syuting berbagai sinetron ini sangat mewah pada zamannya. Secara keseluruhan, desain rumah ini memiliki dominasi nuansa Eropa yang sangat kental. Sebab, fasad rumah ini kaya akan pilar-pilar besar nan tinggi dengan nuansa unik dan estetis. Dominasi aksen putih mengkilap seakan menambah unsur megah di rumah ini. 5. Teras luas ala desain rumah mewah zaman dulu Salah satu ciri khas lain dari rumah jadul adalah teras yang luas. Selain itu, lantai teras yang biasanya digunakan adalah lantai teraso, yang lantainya terasa dingin lantaran tidak menyimpan panas seperti keramik. Rumah bergaya 80-an ini sering muncul di film jadul seperti Warkop DKI atau film karya Benyamin S. Itu dia sejumlah desain rumah mewah di masa lampau. Cukup membuatmu nostalgia kan? Untuk kamu yang mau menciptakan nuansa masa lalu di hunian saat ini, bukan tidak mungkin lho untuk terjadi. Pasalnya, saat ini tren rumah Jengki alias rumah khas tahun 50-an juga kembali populer. Bagaimana? Tertarik untuk membuat rumah dengan konsep zaman dulu? Atau justru kamu mau mencari inspirasi desain rumah lainnya? Cek terus DesainRumah Kuno Modern. Kamis, 09 September 2021 desain , kuno , rumah , wallpaper. Model Rumah Minimalis 2 Lantai. Rumah tipe desain interior klasik ini biasanya menggunakan pilar-pilar besar sebagai pondasi rumah baik di dalam maupun diluar seperti di teras rumah. 45 Desain Rumah Joglo Khas Jawa Tengah Rumah Arsitektur Desain Rumah.13 April 2023 Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya dan sejarahnya. Secara umum, rumah tradisional Indonesia diadaptasi dengan iklim dan cara hidup masyarakat di masa lalu. Desain rumah tradisional Indonesia memiliki keunikan dan keindahan tersendiri dengan berbagai bentuk dan ragamnya yang bervariasi sesuai dengan wilayah dan kebiasaan masyarakat setempat. Dalam tulisan ini, kita akan menelusuri jejak arsitektur tradisional Indonesia dan mencoba memahami unsur-unsur yang membentuknya. Daftar Isi Jenis-jenis rumah tradisional Indonesia Bentuk dan Fungsi Bentuk rumah Fungsi ruangan Materials Bangunan Kayu Bambu Batu Bata Jerami Penutup Desain Rumah Jaman Dulu Kembali ke Akar Budaya Pengaruh Lingkungan Alam terhadap Desain Rumah Ciri-ciri Desain Rumah Jaman Dulu Transformasi Desain Rumah Jaman Dulu Keberlangsungan Desain Rumah Jaman Dulu Jenis-jenis rumah tradisional Indonesia Rumah tradisional Indonesia sangat bervariasi tergantung dari wilayah dan adat istiadat yang ada. Ada beberapa jenis rumah tradisional yang terkenal di Indonesia, antara lain Rumah Joglo di Jawa Rumah Tongkonan di Sulawesi Rumah Gadang di Minangkabau Rumah Lontiok di Kalimantan Rumah Limas di Palembang Setiap jenis rumah tradisional ini memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari bentuk, bahan bangunan hingga fungsi dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Bentuk dan Fungsi Setiap jenis rumah tradisional Indonesia memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Namun, secara umum, rumah tradisional di Indonesia memiliki beberapa unsur yang menjadi ciri khasnya, di antaranya adalah Bentuk rumah Bentuk rumah tradisional Indonesia biasanya berbentuk persegi panjang atau silindris. Rumah juga memiliki atap yang melengkung pada bagian ujungnya. Selain itu, rumah tradisional Indonesia juga biasanya memiliki dinding yang terbuat dari kayu, bambu, atau batu bata dan memiliki beberapa ventilasi udara yang berfungsi untuk sirkulasi udara. Fungsi ruangan Rumah tradisional Indonesia memiliki ruangan yang berbeda-beda fungsi dan penggunaannya. Ruangan yang sering ditemukan di rumah tradisional Indonesia adalah sebagai berikut Ruang Tua atau Ruang Utama Ruang ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk menerima tamu atau untuk keluarga beribadah Ruang Makan Ruang ini berfungsi sebagai tempat makan bersama keluarga Ruang Kamar Tidur Ruang ini berfungsi sebagai tempat tidur keluarga Ruang Dapur Ruang ini berfungsi sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan Ruang Persiapan Ruang ini berfungsi sebagai tempat untuk mempersiapkan benda-benda sebelum keluarga memulai aktivitas mereka Ruang Jemur Ruang ini digunakan untuk menjemur pakaian atau baju yang sudah dicuci Ruang Tengah Ruang ini biasanya digunakan untuk aktivitas yang bersifat keluarga atau bersama-sama Materials Bangunan Rumah tradisional Indonesia umumnya dibangun dengan bahan-bahan alami seperti kayu, batu, bambu, dan jerami. Sifat alami bahan-bahan ini membuat rumah tradisional Indonesia mampu mengurangi suhu ruangan dan menjaga sirkulasi udara tetap sehat. Kayu Kayu adalah bahan baku yang paling umum digunakan pada pembuatan rumah tradisional Indonesia. Kayu yang digunakan pada pembuatan rumah ini biasanya adalah kayu jati, kayu ulin, dan kayu merbau yang berfungsi sebagai rangka bangunan dan pelapis dinding. Selain itu kayu ini memiliki keunggulan tahan lama dan mampu menahan tekanan struktur bangunan. Bambu Bambu adalah bahan baku yang hampir sama dengan kayu dalam hal penggunaannya sebagai rangka atau sebagai pelapis dinding. Bambu memiliki beberapa kelebihan, yaitu mengurangi panas dan memiliki ketahanan terhadap tekanan akibat gempa atau getaran. Selain itu, bambu juga mudah didapatkan dan murah. Batu Bata Batu bata umumnya digunakan sebagai bahan pelapis dinding. Selain itu, batu bata juga berfungsi sebagai pengatur pengatur suhu rumah. Batu bata dapat menyerap panas, kemudian melepaskannya ketika suhu mulai dingin. Sebagai hasilnya, suhu rumah akan stabil dan udara terasa segar. Jerami Jerami umumnya digunakan sebagai bahan atap rumah. Jerami tergolong sebagai bahan bangunan yang murah dan mudah didapatkan. Selain itu, jerami juga mampu meredam suara dan memberikan suasana tenang di dalam rumah. Penutup Kaya akan nilai-nilai kearifan lokal, rumah tradisional Indonesia menunjukkan kesan yang berciri khas tersendiri. Bangunan tradisional Indonesia yang kuat dan sederhana namun elegan dan indah, dan sering memadukan unsur-unsur antara seni dan estetika pada setiap detail dan fungsi, memperlihatkan keberhasilan budaya Indonesia dalam menghadapi tantangan lingkungan sekitar serta mempertahankan kebudayaaan Indonesia. Semakin berkembang zaman, bangunan-bangunan di Indonesia pun terus berbenah dan mengadaptasi konsep desain yang modern. Desain Rumah Jaman Dulu Kembali ke Akar Budaya Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Selain untuk berteduh dan berkumpul bersama keluarga, rumah juga merupakan tempat untuk bersantai setelah seharian beraktivitas di luar rumah. Di Indonesia, rumah memiliki nilai lebih daripada sekadar tempat tinggal. Rumah juga menjadi lambang identitas suatu daerah atau suku. Desain rumah jaman dulu pun didasari oleh nilai-nilai budaya yang kaya dan unik. Pengaruh Lingkungan Alam terhadap Desain Rumah Saat kita berkunjung ke sebuah desa di Indonesia, kita akan menemukan ciri khas desain rumah yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan alam setempat. Misalnya, di daerah Pegunungan Malabar, Jawa Barat, rumah tradisional biasanya memiliki atap yang curam dan agak melengkung seperti genting merah. Hal ini dimaksudkan untuk menahan air hujan yang cukup deras di daerah tersebut. Sementara itu, di daerah pesisir pantai, rumah tradisional biasanya menggunakan bahan bangunan yang tahan terhadap serangan air laut dan angin kencang. Desain rumah jaman dulu juga dipengaruhi oleh sumber daya alam yang tersedia. Misalnya, di daerah yang kaya akan kayu, rumah biasanya dibuat dari kayu sebagai bahan utama. Sedangkan di daerah yang kaya akan tanah liat, rumah biasanya dibuat dari bahan adobe atau bata tanah dengan atap yang terbuat dari daun kelapa atau ijuk. Ciri-ciri Desain Rumah Jaman Dulu Desain rumah jaman dulu memiliki ciri-ciri yang khas dan unik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut Memiliki Ruang Terbuka Luas Rumah tradisional biasanya memiliki halaman yang luas dan dikelilingi oleh pagar kayu atau bambu. Halaman ini biasanya digunakan sebagai tempat berkumpul bersama keluarga atau merayakan hari besar seperti Lebaran atau pernikahan. Menghindari Bentuk Kotak atau Segi Empat Desain rumah tradisional Indonesia biasanya tidak mengikuti bentuk kotak atau segi empat yang kaku. Hal ini dimaksudkan agar rumah terlihat lebih alami dan harmonis dengan lingkungan sekitar. Bentuk atap yang melengkung atau bergelombang adalah salah satu contoh desain yang dipilih untuk mencapai tujuan ini. Menggunakan Bahan Alam dan Ramah Lingkungan Bahan bangunan yang digunakan untuk rumah tradisional Indonesia biasanya berasal dari sumber daya alam setempat. Misalnya, di daerah yang kaya akan batu, rumah biasanya dibangun dari batu alam. Sementara itu, di daerah yang kaya akan kayu, rumah biasanya dibangun dari kayu. Selain itu, bahan-bahan alam seperti daun kelapa, ijuk, atau bambu juga sering digunakan sebagai atap atau dinding pada rumah tradisional. Memiliki Ruang Keluarga sebagai Pusat Aktivitas Ruang keluarga pada rumah tradisional biasanya menjadi pusat aktivitas. Ruang inilah yang biasanya digunakan untuk menerima tamu, makan bersama keluarga, atau berkumpul bersama di malam hari. Di bagian tengah ruang keluarga biasanya terdapat bale-bale atau kursi panjang yang biasanya dihiasi dengan kain tenun atau bantal-bantal yang berwarna-warni. Transformasi Desain Rumah Jaman Dulu Seiring dengan perkembangan zaman, desain rumah jaman dulu mengalami transformasi dan perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern. Meskipun demikian, beberapa ciri khas desain rumah jaman dulu masih dapat ditemukan pada rumah-rumah modern saat ini. Penggunaan Material yang Lebih Modern Salah satu perubahan besar pada desain rumah jaman dulu adalah penggunaan material yang lebih modern. Bahan bangunan seperti beton, besi, dan kaca semakin sering digunakan untuk membangun rumah modern. Selain itu, sejumlah bahan sintetis seperti pvc dan aluminium juga sering digunakan untuk atap atau kusen pintu dan jendela. Membatasi Ruang Terbuka Rumah-rumah modern biasanya memiliki lahan yang lebih kecil dibandingkan rumah tradisional. Hal ini menyebabkan ruang terbuka pada rumah modern sering dibatasi oleh dinding atau pagar yang lebih tinggi. Biasanya, terdapat halaman kecil di depan rumah untuk menanam tanaman hias sebagai ganti lahan yang lebih luas. Penggunaan Warna Yang Berbeda Selain bahan bangunan yang berbeda, rumah-rumah modern biasanya menggunakan warna yang lebih beragam. Warni-warni cerah seperti kuning, hijau, atau biru sering digunakan pada rumah-rumah modern. Namun, ada juga beberapa desainer yang berupaya mempertahankan desain dan warna kayu pada rumah modern agar terlihat lebih alami. Adopsi Gaya Hidup Barat Banyak masyarakat yang terpengaruh oleh gaya hidup barat dan mulai mengadopsinya pada bagian dalam rumah mereka. Misalnya, gaya furnitur minimalis atau bentuk lampu yang lebih modern mulai digunakan pada beberapa rumah modern. Namun, beberapa masyarakat tetap mempertahankan ciri khas desain rumah jaman dulu seperti kursi panjang atau bale-bale pada ruang keluarga. Keberlangsungan Desain Rumah Jaman Dulu Desain rumah jaman dulu masih memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan budaya Indonesia. Melalui desain rumah yang unik dan khas tersebut, kita dapat menjaga keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia sebagai identitas nasional. Selain itu, desain rumah jaman dulu juga dapat membantu mempromosikan pariwisata dan ekonomi lokal di Indonesia. Dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat, kita perlu menyadari bahwa desain rumah jaman dulu masih memiliki nilai dan kebaikan yang dapat diaplikasikan pada rumah-rumah modern saat ini. Dengan mengadopsi beberapa ciri khas desain rumah jaman dulu, kita dapat membangun rumah yang nyaman, alami, dan sarat dengan nilai-nilai budaya Indonesia.