Organisasiyang dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908 yang "Jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga Budi Utomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang Topik: Membaca Terbatas Indikator: Peserta didik dapat
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dari kalian pasti pernah atau sering membaca manga atau komik Jepang. Jepang merupakan salah satu negara yang memproduksi komik atau manga terbesar di dunia. Penjualan manga di Jepang per tahunnya dapat mencapai 500 juta manga dalam bentuk majalah, serta 450 juta dalam bentuk buku atau secara harfiah dapat diartikan sebagai lukisan bebas atau lukisan yang digambar semaunya tanpa tujuan tertentu. Ada tiga orang yang berkaitan langsung dengan sejarah manga, yaitu Kakuyu atau Toba Sojo, Katsushika Hokusai, dan Osamu dari Kakuyu atau dikenal juga dengan nama Toba Sojo, dia adalah seorang pendeta Budha yang hidup pada zaman Heian. Jadi, dia dulu sering melukis di gulungan kertas memakai kuas, dia kebanyakan melukis binatang seperti kelinci, kera, dan katak yang sedang melakukan aktivitas manusia, seperti kelinci yang sedang berenang, ada juga katak yang sedang bergulat. Gulungan Kakuyu yang berhasil ditemukan ini terdapat 4 buah gulungan, masing-masing dari gulungan tersebut berukuran panjang 30 cm dengan lebar 11,5 cm. Gulungan tersebut kemudian dinamakan "Choju-Giga", yang kemudian diadaptasi menjadi anime yang judulnya hampir mirip yaitu "Sengoku Choujuu Giga". Kemudian Katsushika Hokusai, yang merupakan seorang pelukis Ukiyo-E yang sangat terkenal. Ukiyo-E ini merupakan jenis lukisan yang terkenal pada zaman Edo antara tahun 1603-1867. Pada waktu itu Ukiyo-E disukai oleh semua kalangan, karena dianggap sebagai hiburan-yang berbentuk lukisan-yang menggambarkan kehidupan Ukiyo-E ini bermacam-macam, mulai dari manusia, hewan, kabuki, sampai gambar yang berbau erotis. Saking terkenalnya gambar-gambar Katsushika Hokusai pada zaman itu, akhirnya pada tahun 1814 dia menerbitkan buku yang diberi judul "Hokusai Manga". Di dalam buku tersebut terdapat sekitar 4000 gambar, sampai akhirnya buku tersebut dijuluki sebagai ensiklopedia manga dan dianggap sebagai buku pedoman sketsa pada waktu zaman modern, ada Osamu Tezuka yang dianggap sebagai pioneer untuk manga zaman modern. Dia dianggap sebagai pioneer karena memang dia yang mengawali berbagai hal dalam produksi manga modern. Osamu Tezuka merupakan orang pertama yang menggambar manga dengan bantuan beberapa asisten. Semua gambarnya dikerjakan oleh asisten kecuali pada bagian mata, karena dia percaya kalau bagian mata ini merupakan bagian yang paling penting. Mata merupakan bagian yang dapat menggambarkan kepribadian dari karakternya. Sistem produksi dengan menggunakan asisten tersebut akhirnya dapat menghasilkan seratus halaman perbulan. "Bagi saya, sumber rasa sakit terbesar saya adalah gambar-gambar saya. Saya sungguh tidak dapat menggambar. Saya menderita sekali karena gambar saya. " Ungkap Tezuka juga yang memperbaharui sistem panel yang terdapat pada manga, dia memperbaharuinya menjadi lebih dinamis. Garis-garis efek yang terdapat di manga juga ternyada dia yang mengembangkannya. Selain itu, dia juga yang mempelopori revolusi anime di Jepang, lewat anime pertamanya yang berjudul "Astroboy" yang pertama kali tayang pada tahun yang bilang bahwa Osamu Tezuka ini seperti Walt Disney-nya Jepang, karena memang pada kenyataanya Tezuka pada waktu kecil merupakan penggemar film-film Disney. Sampai akhirnya hal tersebut menjadi inspirasi untuk gambar-gambarnya Tezuka. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Dilansirdari Ensiklopedia, Tokoh yang mempelopori gerakan kebangkitan rakyat di China ialah _tokoh yang mempelopori gerakan kebangkitan rakyat di china ialah _ Dr. Sun Yat Sen. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. Dr. San Min Chu? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan
- Komik merupakan cerita bergambar yang bisa diterbitkan di berbagai media dan bertujuan untuk memberi informasi pada pembaca. Umumnya, jalan cerita yang ditawarkan komik bersifat mudah dicerna dan ada unsur jenaka, meski sebenarnya bisa juga tidak demikian karena tergantung genre dan sasaran pembacanya. Komik yang saat ini menjejali berbagai toko buku Indonesia kebanyakan adalah manga, yaitu komik dari Indonesia juga memiliki komik berkualitas karya anak bangsa. Sayangnya, keberadaannya lumayan tertutupi oleh hantaman manga dan komik dari negara-negara lain. Berikut ini sejarah perkembangan komik di Indonesia. Baca juga Ini Komik Pertama di Indonesia, Sudah Terbit Sebelum Kemerdekaan Cikal bakal komik Indonesia Cikal bakal komik Indonesia dapat dilihat dari berbagai relief yang ada di Candi Borobudur. Candi Borobudur memiliki 11 seri bas relief yang terdiri dari kurang lebih adegan, yang digunakan untuk memahami ajaran Buddha Gautama menuju nirvana. Susunan relief Candi Borobudur terstruktur hingga membentuk berbagai cerita dari kejadian di masa lalu. Hal inilah yang membuat Candi Borobudur menjadi cikal bakal komik Indonesia. Selain cerita bergambar yang ditunjukkan oleh relief-relief candi, asal-usul komik Indonesia juga ditemukan dalam gulungan cerita Wayang Beber. Gulungan Wayang Beber menceritakan kisah Djaka Kembang Kuning dengan media gambar. Para tokoh wayang tersebut dilukis pada selembar kain. Setiap adegannya dilukis dan disusun secara berurutan sehingga membentuk jalan cerita. Oleh karena itu, asal-usul komik Indonesia berkaitan kuat dengan relief Candi Borobudur dan gulungan cerita Wayang Beber. Baca juga Relief Candi Borobudur Susunan dan Maknanya Kemunculan awal komik strip Pada awal 1931, surat kabar mingguan Sin Po menerbitkan komik strip buatan warga negara Indonesia untuk pertama kalinya yang berjudul Put On. Komik Put On inilah yangdikenal sebagai komik pertama di Indonesia. Put On adalah hasil karya komikus pembuat komik bernama Kho Wang Gie, warga negara Indonesia keturunan Tionghoa. Sehingga, Kho Wang Gie kemudian dikenal sebagai pembuat komik pertama di indonesia. Put On menceritakan tentang keseharian hidup laki-laki tambun keturunan Tionghoa di Jakarta. Kisahnya kerap diselip unsur komedi, karena karakter Put On yang dikenal sebagai tokoh bebal dan jenaka. Namun, karena surat kabar Sin Po dilarang terbit pada 1960, penerbitan komik strip ini kemudian dipindah ke surat kabar Warta Bhakti. Baca juga Isi Buku The History of Java Karangan Raffles Dalam perkembangannya, komik strip sejenis Put On mulai bermunculan, seperti Si Tolol terbit di Star Magazine, dan Oh Koen terbit di Star Weekly. Selain itu, di Solo juga terdapat semacam komik strip yang menceritakan suatu legenda dengan judul Mentjari Puteri Hidjau, karya komikus Nasrun Selama Jepang menduduki Indonesia 1942-1945, banyak pers yang dimanfaatkan untuk propaganda Asia Timur Raya. Meski begitu, komik strip karya orang Indonesia tetap ada. Misalnya komik strip yang menceritakan tentang legenda Roro Mendoet karya komikus B Margono, yang dimuat dalam surat kabar Sinar Matahari. Pasca-kemerdekaan, media massa tidak berkembang secara signifikan karena masih banyak ancaman negara lain yang ingin kembali merebut Indonesia. Namun, salah seorang pelopor komik Indonesia bernama Abdulsalam, tetap mengirimkan komik stripnya di surat kabar Kedaoelatan Rakjat Kedaulatan Rakyat. Beberapa komik stripnya menceritakan kepahlawanan masyarakat Yogyakarta untuk membebaskan diri dari cengkeraman Belanda dan tentang pemberontakan Pangeran Diponegoro. Baca juga Papirus, Media untuk Menulis dari Zaman Mesir Kuno Kemunculan buku komik Setelah kemerdekaan, Indonesia juga diserbu oleh berbagai komik terbitan Amerika Serikat AS. Salah satunya adalah penerbitan komik strip Tarzan, dalam majalah mingguan Keng Po sejak 1947. Kemudian, berbagai komik strip dari AS dikumpulkan menjadi satu album atau buku sesuai judul pertama kalinya Indonesia mengenal komik dalam bentuk buku atau disebut buku komik. Pada 1954, banyak komikus Indonesia yang terpengaruh dengan aliran komik Barat. Salah satunya adalah tema pahlawan super yang banyak ditemukan di komik-komik AS. RA Kosasih, komikus yang selanjutnya dikenal sebagai Bapak Komik Indonesia, menciptakan komik pahlawan super berjudul Sri Asih untuk pertama kalinya pada 1954. Perusahaan yang menaungi produksi komik ini adalah Penerbit Melodi. Komik Sri Asih menceritakan kehidupan dan petualangan pahlawan super perempuan dari Indonesia. Sosok Sri Asih terinspirasi dari tokoh pahlawan super AS bernama Wonder Woman. Selain itu, muncul banyak komik Indonesia yang mengambil tema pahlawan super, seperti Puteri Bintang, Kapten Komet, dan sebagainya. Baca juga Sejarah Anime Awal Kemunculan dan Perkembangannya di Indonesia Kemunculan komik bertema pewayangan Di balik kesuksesan Sri Asih dan komik lokal dengan tema pahlawan super, masih ada berbagai kritik yang menghantui. Para pendidik atau guru menganggap bahwa komik-komik tersebut mengandung pemikiran berbahaya. Bahkan komik juga sempat dinyatakan tidak mendidik untuk anak-anak. Mereka yang kontra dengan keberadaan komik sempat ingin untuk menghentikan produksi komik dari Indonesia pada 1954. Namun, para penerbit komik lokal saat itu berkelit bahwa mereka akan membawa komik sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Terlebih karena setelah Indonesia merdeka, Soekarno hendak bebas dari pengaruh apa pun yang berbau negara Barat. Oleh karena itu, muncul komik genre baru, yaitu komik wayang, yang berangsur-angsur terbit pada 1954 dan 1955. Beberapa buku komik bertema wayang di antaranya adalah Lahirnya Gatotkaca terbitan Keng Po, Raden Palasara karya Johnlo, Ramayana, dan seri panjang Mahabharata karya RA Kosasih. Baca juga Kitab Mahabharata Penulis, Isi, dan Kisahnya Masyarakat menyambut baik kehadiran komik dengan tema wayang, sehingga tidak ada alasan lagi untuk menghapus peredaran komik. Komik wayang semakin berkembang di Indonesia dan tidak hanya sebatas kisah wayang purwa yang terdiri dari Ramayana atau Mahabharata. Para komikus juga mengambil ide cerita dari folklor, legenda, ataupun mite. Beberapa di antaranya menjadi komik dengan genre silat dan pahlawan Indonesia. Sementara itu, untuk tema yang diambil dari legenda juga tidak kalah beragam. Contohnya legenda Lutung Kasarung, Sangkuriang, Nyi Roro Kidul, Roro Jonggrang, Sedjarah Lahirnja Rejog, Banjuwangi, Ande-Ande Lumut, dan sebagainya. Selain itu, ada juga komik yang terinspirasi dari kisah sejarah kerajaan Indonesia, seperti Kerajaan Kediri, Kerajaan Majapahit, sampai Kesultanan Mataram. Kemudian, pada awal 1970-an, komik Indonesia mengalami masa kejayaannya. Beberapa judul yang begitu dikenal hingga kini adalah Si Buta dari Goa Hantu karya Ganes dan Gundala Putra Petir karya Hasmi. Baca juga Perbedaan Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul Kabar komik saat ini Sayangnya setelah mencapai masa kejayaannya, lambat laun kabar industri komik di Indonesia sempat begitu senyap. Salah satu penyebabnya adalah karena industri penerbit tidak terlalu mendukung komik Indonesia. Oleh karena itu, tidak sedikit komikus Indonesia yang menerbitkan komik secara independen. Namun, sejak adanya penggunaan internet yang signifikan di Indonesia, komik lokal perlahan bangkit kembali. Para komikus lokal memiliki kesempatan yang luas untuk menunjukkan karyanya lewat media internet. Berkat perkembangan internet dan semakin canggihnya teknologi, kini komik lokal juga hadir dalam bentuk digital. Mengakses komik Indonesia pun kian mudah. Bahkan banyak platform digital legal yang menyediakan berbagai komik karya anak bangsa secara gratis. Referensi Bonneff, Marcel. 1998. Komik Indonesia. Jakarta Kepustakaan Populer Gramedia. Audina, Silviana. 2020. Pengaruh Gaya Gambar Manga terhadap Komik Indonesia. Tesis, Universitas Darma Persada. Soedarso, Nick. 2015. Komik Karya Sastra Bergambar. Jurnal Humaniora, 6 4. Jakarta Universitas Bina Nusantara Press. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
.
  • 7fweev3nvi.pages.dev/240
  • 7fweev3nvi.pages.dev/249
  • 7fweev3nvi.pages.dev/414
  • 7fweev3nvi.pages.dev/11
  • 7fweev3nvi.pages.dev/404
  • 7fweev3nvi.pages.dev/143
  • 7fweev3nvi.pages.dev/32
  • 7fweev3nvi.pages.dev/269
  • tokoh yang mempelopori perkembangan komik di jepang adalah