Dalam suratnya pada bulan Februari 2017, Bapa Prelat Opus Dei memberi pencerahan dengan satu-satunya jawaban yang benar untuk pertanyaan ini dan yang beliau suarakan dengan tegas “ya!”: “Kami berdoa, ya Tuhan, agar karena iman kami pada Cinta-Mu, kami dapat hidup setiap hari dengan cinta yang selalu baru, dalam harapan yang penuh sukacita.

Kekuatan dihidupkuKudapat dalam YesusDia tak pernah tinggalkankuSetia menopangku, berseruBerharap dalam YesusAjaib Kau Tuhan penuh KuasaSanggup pulihkan kea

Kata-kata yang begitu saya kenal itu terasa sebagai sentuhan pribadi dari Tuhan. Kelesuan fisik, jiwa, ataupun rohani dapat dialami oleh semua orang. Yesaya mengingatkan kita bahwa walaupun kita merasa lelah, Tuhan, Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung “tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu” (ay.28).

Hanya Kudapat Dalam Yesus Kala Kucari Ketenangan. Hanya Kutemui Di Dalam Yesus Tak Satu Pun Dapat Menghiburku. Tak S’orang Pun Dapat Menolongku Hanya Yesus Jawaban Hidupku. Bersama Dia Hatiku Damai Walau Dalam Lembah Kekelaman. Bersama Dia Hatiku Tenang Walau Hidup Penuh Tantangan. Tak Satu Pun Dapat Menghiburku Tak S’orang Pun Dapat ^{DALAM YESUS Kekuatan di hidupku, kudapat dalam Yesus, Dia tak pernah tinggalkanku, setia menopangku, berseru berharap dalam Yesus Reff : Ajaib kau Tuhan penuh kuasa, sanggup pulihkan keadaanku, dalam tanganmu sluruh hidupku, tak akan goyah selamanya (repeat) (reff 2x)}

Kristus Sang Undangan – Redefinisi Allah sebagai Sahabat yang Persuasif dan Bukan Memaksa. Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 6 (2):333-349. 10.34081/fidei.v6i2.414. CC BY-NC-SA 4.0

.

7fweev3nvi.pages.dev/418

7fweev3nvi.pages.dev/422

7fweev3nvi.pages.dev/16

7fweev3nvi.pages.dev/187

7fweev3nvi.pages.dev/185

7fweev3nvi.pages.dev/476

7fweev3nvi.pages.dev/129

7fweev3nvi.pages.dev/280

kekuatan di hidupku kudapat dalam yesus